Menu Makanan Bangsa Israel Jaman Sekarang |
Galatia 6: 7-8. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Setiap hari sel-sel tubuh kita ada saja yang mati (sekitar 300 miliar) dan untuk mengganti sel-sel yang mati itu, tubuh melahirkan sel-sel yang baru. Untuk bisa melahirkan sel yang baru, tubuh perlu bahan dasar pembuat sel. Darimanakah bahan dasar itu berasal? Dari apa yang kita makan dan minum.
Jika kita makan makanan yang sehat, maka tubuh akan mendapat bahan dasar pembuat sel yang sehat, sehingga terlahirlah sel yang sehat pula. Kumpulan sel yang sehat ini akan menjadi jaringan yang sehat. Kemudian jaringan yang sehat ini juga membentuk organ yang sehat pula. Maka terbentuklah tubuh kita yang sehat dan kuat.
Hal sebaliknya pun terjadi, jika kita makan makanan yang tidak sehat, maka tubuh akan mendapat bahan dasar pembuat sel yang tidak sehat, sehingga terlahirlah sel yang tidak sehat pula. Sel ini adalah sel yang lemah bahkan memiliki kelainan atau cacat sel. Kumpulan sel yang cacat atau tidak sehat ini akan menjadi jaringan yang cacat atau tidak sehat. Kemudian jaringan yang tidak sehat ini juga membentuk organ yang tidak sehat pula. Maka terbentuklah tubuh kita yang lemah, tidak sehat atau memiliki kelainan.
Jadi, makanan bisa menjadi kunci untuk membuat tubuh tetap sehat sekaligus kunci untuk membuat tubuh jatuh sakit.
Apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh sangatlah mempengaruhi kesehatan dan kehidupan Anda. Kandungan gizi dari makanan yang masuk ke tubuh sangat menentukan komposisi membran sel, sumsum tulang, darah dan hormon.
Metabolisme tubuh kita sangat dipengaruhi pola hidup dan makan kita. Diabetes, kanker, sakit jantung, stroke, asam urat, maag, hipertensi, alergi, kolesterol tinggi, dan masih banyak lagi lainnya bisa dikarenakan oleh karena pola makan yang tidak sehat. Untuk penyembuhannya harus memperhatikan sampai ke kedalaman pembentukan sel yang sehat, bukan dengan cara suntikan insulin atau obat-obatan kimia yang hanya menekan gejala saja. Dan seperti yang dijelaskan tadi, untuk membentuk sel yang sehat Anda perlu mengkonsumsi yang sehat-sehat pula.
Jadi kuncinya adalah nutrisi dan Self Healing (kemampuan tubuh menyembuhkan diri sendiri). Jika kita mengkonsumsi makanan-minuman yang sehat, maka kita akan memiliki self healing yang ajaib dan tubuh yang sehat serta kuat.
Sebelum tahun 1993, daftar penyebab utama kematian di dunia, khususnya negara besar seperti Amerika Serikat adalah penyakit jantung, kanker dan stroke. Namun pada tahun itu Michael J. McGinnis MD dan William Foege MD, mengubah paradigma tersebut dengan menerbitkan laporan tentang penyakit dalam Journal of American Medical Association.
Para ilmuwan tersebut menyimpulkan bahwa lebih dari separuh kematian tahunan di Amerika Serikat (sekitar 1 juta orang) adalah kematian prematur (dini) yang sebenarnya bisa ditunda dengan mengubah pola makan dan gaya hidup.
Kematian prematur di usia dini bisa dicegah dengan memodifikasi pola makan dan gaya hidup seperti tidak merokok, atur pola makan sehat, olahraga, tidak mengonsumsi alkohol, tidak menggunakan narkoba dan berperilaku seksual yang aman.
“Kebiasaan makan tak sehat, merokok, dan tak olahraga menyebabkan 700.000 kematian prematur di AS pada tahun 1990,” jelas Michael J. McGinnis, MD, seperti dilansir dari MSNBC, Kamis (14/10/2010).
Di tahun 2004, sekelompok ilmuwan di Center for Disease Control and Prevention (CDC) juga telah mengkaji masalah ini dan mencapai kesimpulan yang sama. Makanan yang tidak sehat juga menambah risiko kematian prematur, yaitu karena obesitas (kegemukan) dan diabetes.
Jadi kondisi tubuh sangat dipengaruhi oleh makanan yang masuk baik makanan yang sehat maupun yang tidak sehat. Tubuh perlu menggantikan miliaran sel setiap hari dan makanan yang dikonsumsi adalah sumber utama untuk menggantikan sel-sel tersebut.
Mungkin ada yang memakai ayat ini untuk membenarkan tindakannya untuk makan seenaknya:
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." – Matius 15:11
Jika Anda lihat konteks keseluruhan dari ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, Yesus membahas tentang sikap orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang mempermasalahkan tentang tradisi mereka yang harus cuci tangan sebelum makan, dan jika tidak cuci tangan, maka itu adalah dosa dan bisa menajiskan kita.
Nah, di sini Yesus mengecam “salah tafsir” mereka. Jadi ayat di atas membahas masalah najis atau tidak.
Memang jika Anda makan apa saja tidak akan membuat Anda najis rohani, tapi bisa dipastikan secara ilmiah bahwa tidak semua makanan dan minuman itu baik untuk kesehatan.
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. – 1 Korintus 10:23
Dan ingat juga bahwa tindakan makan dan minum yang keluar dari kedagingan bisa menajiskan Anda secara rohani, yaitu rakus dan tidak mengendalikan diri.
Mencobai Diri Sendiri Bahkan Mencobai Tuhan
Apa Anda atau anak Anda sering sakit-sakitan? Coba selidiki pola makan Anda selama ini. Selidiki apa yang biasa Anda berikan ke anak-anak. Secara ilmiah kita sendiri tahu bahwa junk food, soft drink, jajanan kripik bermerek, dan gorengan itu tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak atau sering.
Tapi dengan “iman” yang keliru kita mencobai diri sendiri dan bahkan mencobai Tuhan dengan berkata ke diri sendiri (tanpa sadar), “Ah ngga pa-pa. Toh sudah didoakan. Aku (atau anakku) akan baik-baik saja.” Dengan keyakinan yang salah itu, kita kemudian makan sembarangan dan melawan kodrat alam.
Gara-gara makan sembarangan ini, kita jadi sakit dan kemudian mengeluh / yakin ini adalah cobaan iman. Kita juga berdoa untuk meminta kesembuhan. Setelah sembuh, kita mengulangi lagi kesalahan kita dengan makan sembarangan dan kembali sakit lagi. Kita mengeluh lagi / yakin lagi bahwa ini cobaan dan berdoa lagi mohon kesembuhan. Setelah sembuh, kita mengulanginya kembali dan terus, dan terus, dan terus.... Apa Anda yakin Tuhan tidak marah dengan kelakuan seperti ini?!
Yakobus 1:13-15
13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Di ayat 13, untuk contoh kasus di atas sudah jelas bahwa Anda jatuh sakit itu karena perbuatan Anda sendiri, jadi bukan cobaan dari Tuhan. Tuhan tidak mencobai manusia. Dia hanya “menguji” manusia.
Menguji itu artinya mengetes apakah seseorang tahan ujian atau tidak. Tujuannya adalah melatih iman seseorang. Sedangkan mencobai artinya mirip dengan “menggoda” yaitu mendorong/mengajak seseorang untuk berbuat dosa/pelanggaran. Tentu saja Tuhan tidak akan menggoda orang untuk jatuh ke dalam dosa. Yang melakukan hal ini biasanya adalah Iblis dan manusia sendiri.
Di ayat 14, untuk contoh kasus ini, Anda dicoba/digoda oleh hawa nafsu Anda sendiri, karena Anda diseret dan terpikat olehnya. Di ayat 15, memberikan kejelasan bahwa kebiasaan Anda makan sembarangan, ujung-ujungnya adalah maut. Kebiasaan makan sembarangan bisa mengakibatkan kanker perut, diabetes, sakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit ganas lainnya sehingga mengakibatkan kematian!
Yakobus 1:16-17. (16) Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! (17) Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Di ayat 16-17 menekankan, jangan sampai kita tersesat dan membodohi diri sendiri lagi dengan berasumsi bahwa sakit ini adalah cobaan dari Tuhan atas iman kita. Ingat Tuhan tidak mencobai kita. Kita sendirilah yang menjatuhkan diri ke lubang pencobaan. Segala sesuatu yang baik (misal kesehatan) itu adalah dari Tuhan, sedangkan sakit penyakitnya itu dari dosa/pelanggaran manusia.
Galatia 6: 7-8. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Saya tadi sempat mengatakan: “mencobai Tuhan”. Bagaimana mungkin mencobai Tuhan dengan biasa makan sembarangan?
Matius 4:5-7. Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Sudah Hukum Alam atau kodrat alam bahwa jika Anda makan “racun” Anda akan mati. Jika Anda makan “sampah”, sudah kodrat pula Anda akan sakit. Anda ingat dengan pelajaran hukum tabur tuai di atas bukan?
Dalam kasus Yesus, sudah kodrat alam jika orang menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, dia akan terluka dan mati. Jika ini (melawan kodrat alam) dilakukan dengan sengaja oleh keinginan sendiri dan bukan karena disuruh Tuhan, maka Anda akan menerima konsekuensinya yaitu mati. Tuhan tidak akan mengutus malaikatNya untuk menolong Anda kalau Anda “ngawur” melawan kodrat alam.
Tindakan ngawur ini oleh Yesus disebut dengan istilah “mencobai Tuhan”.
Jadi ketika Anda sudah tahu makan sembarangan itu melawan kodrat alam tapi Anda tetap melakukannya (bahkan menjadi kebiasaan), Anda juga mencobai Tuhan dengan yakin ke diri sendiri bahwa tindakan ngawur Anda ini tidak ada konsekuensinya. Anda berkata ke diri sendiri, “Ah ngga pa-pa. Sudah didoakan dalam Nama Yesus. Tuhan akan memberkati dan semua sakit penyakit enyah!”
Bagaimana, apa Anda sudah paham kenapa Anda atau anak Anda sakit-sakitan walaupun sudah “beriman” dan doa makan?!
Tidak Berlaku untuk Kasus Tertentu
Kita sekarang memang tinggal dalam Hukum Kasih dan Jaman Kasih Karunia. Kita bisa makan apa saja, yang penting itu membangun dan bermanfaat. Apalagi di jaman sekarang, susah sekali untuk bisa dapat makanan yang benar-benar sehat terlebih jika Anda diundang makan oleh seseorang.
Untuk kasus tertentu, terkadang (tidak selalu) boleh saja kita makan makanan yang tidak sehat jika itu memang lebih membawa banyak manfaatnya daripada kerugiannya. Selain itu, jika JARANG dilakukan maka tubuh kita akan baik-baik saja terlebih kita juga konsumsi suplemen atau herbal penangkal “efek sampingnya”.
Memang untuk menilai boleh atau tidaknya, kita perlu hikmat dari Tuhan. Oleh karena itu, mintalah hikmat kepada Tuhan, supaya kita bisa lebih bijak dalam pola makan sehari-hari.
Yakobus 1:5-7. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.